TUGAS ETIKA DAN NILAI LINGKUNGAN
WARDIYAH
NPM. 12.1310.11.0033
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA PALEMBANG
PASCA SARJANA STUDI KESEHATAN REPRODUKSI
2013
EKOSISTEM
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa
dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
Dengan kata lain, ekosistem
adalah kesatuan komunitas dan lingkungannya yang membentuk suatu hubungan
timbal balik di antara komponen-komponennya. Komponen suatu ekosistem mencakup
seluruh makhluk hidup dan makhluk tidak hidup yang terdapat di dalamnya.
ü
Komponen Ekosistem
Komponen ekosistem terdiri atas :
1.Komponen Biotik terdiri dari:
1.Komponen Biotik terdiri dari:
a.
Produsen adalah
organisme yang dapat menghasilkan makanan dan penyedia makanan untuk makhluk
hidup yang lain.
b. Konsumen adalah organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri dan
bergantung pada organisme lain dalam hal makanan.
c. Pengurai adalah organisme yang menguraikan organisme mati. Contoh pengurai
adalah jamur dan bakteri.
2.Komponen Abiotik terdiri dari:
a. Cahaya matahari
b. Tanah
c. Air
d. Udara
e. Suhu
f. Kelembaban
ü Macam-macam Ekosistem
Macam-macam Ekosistem di bumi antara lain :
a. Ekosistem darat
a. Ekosistem darat
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut:
1. Bioma gurun
Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan padang rumput.
2. Bioma padang rumput
Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular
3. Bioma Hutan Basah
Bioma Hutan Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik.
Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme). Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari. Variasi suhu dan kelembapan tinggi/besar; suhu sepanjang hari sekitar 25°C. Dalam hutan basah tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.
4. Bioma hutan gugur
Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang,
Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).
5. Bioma taiga
Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik. Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dap sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
6. Bioma tundra
Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
b. Ekosistem Air Tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.
Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya kuat seperti beberapa alga biru dan alga hijau.
Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak aktif dengan menggunakan otot yang kuat.
c. Ekosistem air laut
Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang.
1. Laut
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah disebut daerah termoklin.
Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung balk. Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaannya secara horizontal.
2. Ekosistem pantai
Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut.
Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme yang hidup di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di substrat keras.
Daerah tengah pantai terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang, porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora, kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikan-ikan kecil.
Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut. Daerah ini dihuni oleh beragam invertebrata dan ikan serta rumput laut.
ü Pelestarian Ekosistem
Keanekaragaman makhluk
hidup perlu dijaga supaya ekosistem menjadi stabil. Semakin beranekaragam
makhluk hidup dalam suatu ekosistem, semakin stabil ekosistem tersebut. Flora
dan fauna alami yang terdapat di hutan perlu dilestarikan karena merupakan
sumber plasma nutfah (plasma benih). Sumber plasma nutfah dapat dimanfaatkan
untuk mencari bibit unggul bagi kepentingan kesejahteraan manusia. Upaya
perlindungan keanekaragaman hayati dapat dilakukan dengan mendirikan cagar
alam, taman nasional, hutan wisata, taman laut, hutan lindug dan kebun raya.
Untuk mencegah kepunahan makhluk hidup, kadang diperlukan pemeliharaan untuk
mengembangbiakannya, yang disebut dengan penangkaran. Pemeliharaan dapat
dilakukan secara in situ dan ex situ. Pemeliharaan in situ adalah pemeliharaan
yang dilakukan di habitat aslinya. Pemeliharaan ex situ adalah pemeliharaan
yang dilakukan di luar habitat aslinya, misalnya di kebun binatang.
Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem buatan dan ekosistem alami. Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alamiah, tanpa campur tangan manusia. Contohnya rawa, sungai dan laut. Jika suatu ekosistem sengaja dibuat manusia maka disebut ekosistem buatan. Contohnya ekosistem sawah, kebun, kolam, waduk dan akuarium. Baik ekosistem buatan maupun ekosistem alami semuanya berada di sekitar tempat tinggal kita.
Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem buatan dan ekosistem alami. Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alamiah, tanpa campur tangan manusia. Contohnya rawa, sungai dan laut. Jika suatu ekosistem sengaja dibuat manusia maka disebut ekosistem buatan. Contohnya ekosistem sawah, kebun, kolam, waduk dan akuarium. Baik ekosistem buatan maupun ekosistem alami semuanya berada di sekitar tempat tinggal kita.
Ekosistem alami
Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alami tanpa adanya campur tangan
manusia. Ekosistem alami dibedakan menjadi 2, yaitu ekosistem darat dan
ekosistem perairan. Contoh ekosistem darat adalah ekosistem hutan. Contoh
ekosistem perairan adalah ekosistem danau, ekosistem rawa dan lain sebagainya.
Ekosistem buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia. Contoh ekosistem buatan
adalah ekosistem kolam, ekosistem akuarium, ekosistem kebun dan lain
sebagainya. Ekosistem darat yang mencakup daerah luas disebut bioma. Contohnya
adalah bioma hutan hujan tropis, bioma padang rumput, bioma padang pasir dan
bioma tundra. Dapat dikatakan juga bahwa bioma terdiri dari
ekosistem-ekosistem. Semua ekosistem yang ada di bumi beserta atmosfer yang
melingkupinya saling berinteraksi membentuk biosfer atau ekosistem dunia.
NILAI LINGKUNGAN
Nilai lingkungan adalah norma dan etika manusia yang menjadikan pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah laku terhadap lingkungan disekitnya. Berdasarkan nilai itu, maka dalam konteks lingkungan hidup, manusia mempunyai keutamaan, bila ia mampu memelihara, mengelola dan melestarikan lingkungan hidupnya dengan baik. Sarana pencegahan pencemaran atau pengelolaan limbah dikatakan mempunyai arti, jika dapat bekerja dengan semestinya dalam mencegah atau menanggulangi pencemaran .
Penghitugan Nilai Lingkungan Secara
Kuantitatif
Pendekatan perhitungan ekonomi
untuk jasa ekosistem dan sumber daya alam (economic valuation) dewasa ini semakin popular di
dunia konservasi alam dan perlindungan hutan. Conservation International (CI)
kerap menggunakan metoda ini untuk menjelaskan kepada pemangku kepentingan
alasan betapa pentingnya melindungi suatu kawasan hutan dari suatu kegiatan
lain yang bersifat kontra produktif.
Hal tersebut sebagian besar timbul
oleh anggapan bahwa pengambil keputusan dan penentu kebijakan lebih memahami
simbol-simbol ekonomi karena berkaitan langsung dengan kesejahteraan masyarakat
dibanding teori ekosistem. Misalnya, dampak negatif perubahan lingkungan
menjadi lebih konkrit apabila perhitungan yang diketengahkan ternyata merupakan
nilai intervensi manusia atas dalih pembangunan yang dapat berakibat menurunnya
mata-pencaharian masyarakat di wilayah tertentu. Namun demikian, disamping
popularitas dan semakin diperlukannya metode ini, debat dan kritik semakin
mewarnai pelaksanaannya khususnya dalam hal bagaimana pendekatan ini melakukan
telaah nilai intrinsik sumber daya alam.
Keberatan dan kritik yang dilontarkan
terhadap kajian ekonomi ini dipicu berbagai alasan yang umumnya dipengaruhi
oleh dasar pilosofi yang dianut oleh kalangan tertentu. Misalnya kelompok ecocentris
berpendapat bahwa setiap mahluk bernyawa memiliki hak untuk hidup sehingga
manusia tidak sepatutnya memberikan nilai ekonomi terhadap mereka kalau sekedar
demi memuluskan tujuan eksploitasi alam ini. Di lain pihak kalangan
anthropocentris berargumen bahwa sumber daya alam baru berarti bila mampu
memberikan kontribusinyata terhadap kesejahteraan masyarakat.
Pendapat ini tentu saja dibantah
oleh kelompok pertama yang ‘ngotot’ bahwa pendapat di atas justru memancing
eksploitasi berlebihan. Aliran yang mempromosikan bahwa sumber daya alam
dianggap bermanfaat jika sanggup memenuhi kebutuhan manusia adalah sumber mala
petaka kerusakan lingkungan selama ini. Pendapat ini juga ada benarnya bila
kita menilai kebutuhan manusia dalam pandangan sempit yaitu hanya dari aspek
pemenuhan materi.
Namun apapun bentuk perdebatan dan
perbedaan yang ada terhadap efektifitas kajian ekonomi sumber daya ini, dengan
maksud untuk menghindari kontroversi seputar pendekatan ini, CI berupaya
melakukan perhitungan nilai total ekonomi untuk hal-hal dimana pengambil
keputusan cenderung memilih.
Hal di atas bukan tanpa tantangan,
sebab beberapa kritik yang dilontarkan memuat tuduhan bahwa valuasi ekonomi
yang dilakukan tersebut hanya untuk membela suatu kepentingan saja yaitu
konservasi jenis dan perlidungan habitat dan belum secara legowo melihat
realitas sekarang yang menghendaki multi actions. Padahal CI mendengungkan slogan hidup
harmonis antara perlidungan biodiversitas dengan kesejahteraan masyarakat.
JENIS ETIKA LINGKUNGAN
Etika Lingkungan disebut juga Etika Ekologi.
Etika Ekologi selanjutnya dibedakan dan menjadi dua yaitu etika ekologi dalam dan etika ekologi
dangkal. Selain itu etika lingkungan juga dibedakan lagi sebagai etika
pelestarian dan etika pemeliharaan. Etika pelestarian adalah etika yang
menekankan pada mengusahakan pelestarian alam untuk kepentingan manusia,
sedangkan etika pemeliharaan dimaksudkan untuk mendukung usaha pemeliharaan
lingkungan untuk kepentingan semua makhluk.
a.
Etika Ekologi Dangkal
Etika ekologi dangkal adalah pendekatan
terhadap lingkungan yang menekankan bahwa lingkungan sebagai sarana untuk
kepentingan manusia, yang bersifat antroposentris.
Secara umum,
Etika ekologi dangkal ini menekankan hal-hal berikut ini :
1. Manusia terpisah dari alam.
2. Mengutamakan hak-hak manusia atas alam tetapi
tidak menekankan tanggung jawab manusia.
3. Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat
keprihatinannya.
4. Kebijakan dan manajemen sunber daya alam
untuk kepentingan manusia.
5. Norma utama adalah untung rugi.
6. Mengutamakan rencana jangka pendek.
7. Pemecahan krisis ekologis melalui pengaturan
jumlah penduduk khususnya dinegara
miskin.
8. Menerima secara positif pertumbuhan ekonomi.
b. Etika Ekologi Dalam
Etika ekologi dalam adalah pendekatan terhadap
lingkungan yang melihat pentingnya memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan
yang saling menopang, sehingga semua unsur mempunyai arti dan makna yang sama.
Etika Ekologi ini memiliki prinsip yaitu bahwa semua bentuk kehidupan memiliki
nilai bawaan dan karena itu memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena
harga diri, hak untuk hidup dan hak untuk berkembang.
Secara umum etika
ekologi dalam ini menekankan hal-hal berikut :
1. Manusia adalah bagian dari alam.
2. Menekankan hak hidup mahluk lain, walaupun
dapat dimanfaatkan oleh manusia, tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang.
4. Kebijakan manajemen lingkungan bagi semua
mahluk.
5. Alam harus dilestarikan dan tidak dikuasai.
6. Pentingnya melindungi keanekaragaman hayati.
7. Menghargai dan memelihara tata alam.
8. Mengutamakan tujuan jangka panjang sesuai
ekosistem.
9. Mengkritik sistem ekonomi dan politik dan
menyodorkan sistem alternatif yaitu sistem mengambil sambil memelihara.
Adapun hal-hal
yang harus diperhatikan sehubungan dengan penerapan etika lingkungan sebagai
berikut:
Ø Manusia merupakan bagian dari lingkungan yang
tidak terpisahkan sehingga perlu menyayangi semua kehidupan dan lingkungannya
selain dirinya sendiri.
Ø Manusia sebagai bagian dari lingkungan,
hendaknya selalu berupaya untuk menjaga terhadap pelestarian , keseimbangan dan
keindahan alam.
Ø Kebijaksanaan penggunaan sumber daya alam yang
terbatas termasuk bahan energi.
Ø Lingkungan disediakan bukan untuk manusia
saja, melainkan juga untuk makhluk hidup yang lain.
BLOGSPOT merupakan bukti komitmen bahwa kita mendukung perwujudan kebijakan pemerintah dalam e-government dan mengeksperisikan etika terhadap lingkungan.
Setiap warga negara wajib mendukung kebijakan
yang dibuat oleh pemerintah terutama yang menunjang kelestarian sumber daya
alam di muka bumi ini. Pengunaan teknologi informatika oleh pemerintah pada
dasarnya adalah untuk memberikan warga negaranya lebih efektif dan efesien
dengan akses yang lebih nyaman ke informasi dan layanan pemerintah serta untuk
memberikan pelayanan publik kepada warga, mitra bisnis dan mereka yang bekerja
di sektor publik. Menggunakan blog sebagai lapak pendidikan dan pengajaran
merupakan kebutuhan sehari hari bagi dunia pendidikan catatan kulah dan catatan
pelajaran. Dengan sistem elearning seperti ini akan menjadi sistem pendidikan
yang kreatif,inovatif dan menjadi mereka go global sekaligus go green karena
mengurangi kertas (paperless). Hal ini sesuai dengan UU pengelolaan lingkungan
hidup,peran dan fungsi pemerintah, serta peran individu dalam pengolaan
lingkungan yang terdiri dari :
Ø Mematuhi kebijakan pemerintah
Ø Tidak mengeksplorasi alam secara berlebihan
Ø Saling mengingatkan
Ø Menyayangi binatang dan tumbuhan sehingga
terhindar dari kepunahan
Setiap mahluk hidup berkewajiban menjaga
kelestarian lingkungan sekitarnya dan hal ini termasuk etika kita terhadap
lingkungan hidup kita.
JEJAK EKOLOGIS merupakan gambaran apakah seseorang menyumbang terhadap kerusakan lingkungan??
Semakin banyak seseorang memanfaatkan energi
yang ada dimuka bumi ini, maka semakin besar dampak yang timbul, berupa
sampah-sampah dan efek baik maupun buruk terhadap lingkungan sekitar. Dasar
pendekatan ekologi, mengenalkan suatu pemahaman adanya keterkaitan yang luas
atas kehidupan yang luas atas kehidupan dimana tindakan manusia pada masa lalu,
sekarang, dan yang kan datang, akan memberi dampak yang tak dapat di
perkirakan. Kita tidak bisa melakukan hanya satu hal atas alam, kita tidak juga
bisa sepenuhnya memahami bagaimana alam bekerja, pun kita tidak akan pernah
bisa mengelak bahwa apa yang kita lakukan pasti memberi dampak pada organisme
lain, sekarang atau akan datang.
PENGELOLAAN BLOGSPOT PRIBADI
Sampai saat ini pengelolaan blogspot pribadi ini masih dalam proses pembelajaran ke arah yang lebih baik, karena pengalaman masih minim, untuk itu kami selalu malakukan latihan dan pengelolaan terus menerus setiap saat agar blogspot ini dapat memberikan informasi sesuai dengan latar belakang pendidikan dan tugas.
Sampai saat ini pengelolaan blogspot pribadi ini masih dalam proses pembelajaran ke arah yang lebih baik, karena pengalaman masih minim, untuk itu kami selalu malakukan latihan dan pengelolaan terus menerus setiap saat agar blogspot ini dapat memberikan informasi sesuai dengan latar belakang pendidikan dan tugas.
Sumber :