Friday, April 19, 2013

Kumpulan Jawaban Tugas Etika dan Nilai Lingkungan

TUGAS ETIKA DAN NILAI LINGKUNGAN


WARDIYAH
NPM. 12.1310.11.0033


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA PALEMBANG
PASCA SARJANA STUDI KESEHATAN REPRODUKSI
2013

EKOSISTEM
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.

Dengan kata lain, ekosistem adalah kesatuan komunitas dan lingkungannya yang membentuk suatu hubungan timbal balik di antara komponen-komponennya. Komponen suatu ekosistem mencakup seluruh makhluk hidup dan makhluk tidak hidup yang terdapat di dalamnya.

ü Komponen Ekosistem
Komponen ekosistem terdiri atas :
1.Komponen Biotik terdiri dari:
a.     Produsen adalah organisme yang dapat menghasilkan makanan dan penyedia makanan untuk makhluk hidup yang lain.
b.     Konsumen adalah organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri dan bergantung pada organisme lain dalam hal makanan.
c.      Pengurai adalah organisme yang menguraikan organisme mati. Contoh pengurai adalah jamur dan bakteri.

2.Komponen Abiotik terdiri dari:
a.     Cahaya matahari
b.     Tanah
c.      Air
d.     Udara
e.     Suhu
f.       Kelembaban

ü Macam-macam Ekosistem
Macam-macam Ekosistem di bumi antara lain :
a. Ekosistem darat

Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut:

1. Bioma gurun
Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan padang rumput.

2. Bioma padang rumput
Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular

3. Bioma Hutan Basah
Bioma Hutan Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik.
Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme). Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari. Variasi suhu dan kelembapan tinggi/besar; suhu sepanjang hari sekitar 25°C. Dalam hutan basah tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.

4. Bioma hutan gugur
Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang,
Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).


5. Bioma taiga

Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik. Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dap sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.

6. Bioma tundra
Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.


b. Ekosistem Air Tawar

Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.
Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya kuat seperti beberapa alga biru dan alga hijau.

Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak aktif dengan menggunakan otot yang kuat.

c. Ekosistem air laut


Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang.

1. Laut

Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah disebut daerah termoklin.

Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung balk. Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaannya secara horizontal.


2. Ekosistem pantai

Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut.

Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme yang hidup di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di substrat keras.

Daerah tengah pantai terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang, porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora, kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikan-ikan kecil.

Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut. Daerah ini dihuni oleh beragam invertebrata dan ikan serta rumput laut.


ü Pelestarian Ekosistem
Keanekaragaman makhluk hidup perlu dijaga supaya ekosistem menjadi stabil. Semakin beranekaragam makhluk hidup dalam suatu ekosistem, semakin stabil ekosistem tersebut. Flora dan fauna alami yang terdapat di hutan perlu dilestarikan karena merupakan sumber plasma nutfah (plasma benih). Sumber plasma nutfah dapat dimanfaatkan untuk mencari bibit unggul bagi kepentingan kesejahteraan manusia. Upaya perlindungan keanekaragaman hayati dapat dilakukan dengan mendirikan cagar alam, taman nasional, hutan wisata, taman laut, hutan lindug dan kebun raya. Untuk mencegah kepunahan makhluk hidup, kadang diperlukan pemeliharaan untuk mengembangbiakannya, yang disebut dengan penangkaran. Pemeliharaan dapat dilakukan secara in situ dan ex situ. Pemeliharaan in situ adalah pemeliharaan yang dilakukan di habitat aslinya. Pemeliharaan ex situ adalah pemeliharaan yang dilakukan di luar habitat aslinya, misalnya di kebun binatang.

Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem buatan dan ekosistem alami. Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alamiah, tanpa campur tangan manusia. Contohnya rawa, sungai dan laut. Jika suatu ekosistem sengaja dibuat manusia maka disebut ekosistem buatan. Contohnya ekosistem sawah, kebun, kolam, waduk dan akuarium. Baik ekosistem buatan maupun ekosistem alami semuanya berada di sekitar tempat tinggal kita.

Ekosistem alami
Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alami tanpa adanya campur tangan manusia. Ekosistem alami dibedakan menjadi 2, yaitu ekosistem darat dan ekosistem perairan. Contoh ekosistem darat adalah ekosistem hutan. Contoh ekosistem perairan adalah ekosistem danau, ekosistem rawa dan lain sebagainya.

Ekosistem buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia. Contoh ekosistem buatan adalah ekosistem kolam, ekosistem akuarium, ekosistem kebun dan lain sebagainya. Ekosistem darat yang mencakup daerah luas disebut bioma. Contohnya adalah bioma hutan hujan tropis, bioma padang rumput, bioma padang pasir dan bioma tundra. Dapat dikatakan juga bahwa bioma terdiri dari ekosistem-ekosistem. Semua ekosistem yang ada di bumi beserta atmosfer yang melingkupinya saling berinteraksi membentuk biosfer atau ekosistem dunia.

NILAI LINGKUNGAN

Nilai lingkungan adalah norma dan etika manusia yang menjadikan pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah laku terhadap lingkungan disekitnya. Berdasarkan nilai itu, maka dalam konteks lingkungan hidup, manusia mempunyai keutamaan, bila ia mampu memelihara, mengelola dan melestarikan lingkungan hidupnya dengan baik. Sarana pencegahan pencemaran atau pengelolaan limbah dikatakan mempunyai arti, jika dapat bekerja dengan semestinya dalam mencegah atau menanggulangi pencemaran .
Penghitugan Nilai Lingkungan Secara Kuantitatif
Pendekatan perhitungan ekonomi untuk jasa ekosistem dan sumber daya alam (economic valuation) dewasa ini semakin popular di dunia konservasi alam dan perlindungan hutan. Conservation International (CI) kerap menggunakan metoda ini untuk menjelaskan kepada pemangku kepentingan alasan betapa pentingnya melindungi suatu kawasan hutan dari suatu kegiatan lain yang bersifat kontra produktif.
Hal tersebut sebagian besar timbul oleh anggapan bahwa pengambil keputusan dan penentu kebijakan lebih memahami simbol-simbol ekonomi karena berkaitan langsung dengan kesejahteraan masyarakat dibanding teori ekosistem. Misalnya, dampak negatif perubahan lingkungan menjadi lebih konkrit apabila perhitungan yang diketengahkan ternyata merupakan nilai intervensi manusia atas dalih pembangunan yang dapat berakibat menurunnya mata-pencaharian masyarakat di wilayah tertentu. Namun demikian, disamping popularitas dan semakin diperlukannya metode ini, debat dan kritik semakin mewarnai pelaksanaannya khususnya dalam hal bagaimana pendekatan ini melakukan telaah nilai intrinsik sumber daya alam.
Keberatan dan kritik yang dilontarkan terhadap kajian ekonomi ini dipicu berbagai alasan yang umumnya dipengaruhi oleh dasar pilosofi yang dianut oleh kalangan tertentu. Misalnya kelompok ecocentris berpendapat bahwa setiap mahluk bernyawa memiliki hak untuk hidup sehingga manusia tidak sepatutnya memberikan nilai ekonomi terhadap mereka kalau sekedar demi memuluskan tujuan eksploitasi alam ini. Di lain pihak kalangan anthropocentris berargumen bahwa sumber daya alam baru berarti bila mampu memberikan kontribusinyata terhadap kesejahteraan masyarakat.
Pendapat ini tentu saja dibantah oleh kelompok pertama yang ‘ngotot’ bahwa pendapat di atas justru memancing eksploitasi berlebihan. Aliran yang mempromosikan bahwa sumber daya alam dianggap bermanfaat jika sanggup memenuhi kebutuhan manusia adalah sumber mala petaka kerusakan lingkungan selama ini. Pendapat ini juga ada benarnya bila kita menilai kebutuhan manusia dalam pandangan sempit yaitu hanya dari aspek pemenuhan materi.
Namun apapun bentuk perdebatan dan perbedaan yang ada terhadap efektifitas kajian ekonomi sumber daya ini, dengan maksud untuk menghindari kontroversi seputar pendekatan ini, CI berupaya melakukan perhitungan nilai total ekonomi untuk hal-hal dimana pengambil keputusan cenderung memilih.
Hal di atas bukan tanpa tantangan, sebab beberapa kritik yang dilontarkan memuat tuduhan bahwa valuasi ekonomi yang dilakukan tersebut hanya untuk membela suatu kepentingan saja yaitu konservasi jenis dan perlidungan habitat dan belum secara legowo melihat realitas sekarang yang menghendaki multi actions. Padahal CI mendengungkan slogan hidup harmonis antara perlidungan biodiversitas dengan kesejahteraan masyarakat.

JENIS ETIKA LINGKUNGAN
Etika Lingkungan disebut juga Etika Ekologi. Etika Ekologi selanjutnya dibedakan dan menjadi dua  yaitu etika ekologi dalam dan etika ekologi dangkal. Selain itu etika lingkungan juga dibedakan lagi sebagai etika pelestarian dan etika pemeliharaan. Etika pelestarian adalah etika yang menekankan pada mengusahakan pelestarian alam untuk kepentingan manusia, sedangkan etika pemeliharaan dimaksudkan untuk mendukung usaha pemeliharaan lingkungan untuk kepentingan semua makhluk.
a.      Etika Ekologi Dangkal
Etika ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia, yang bersifat antroposentris.
Secara umum, Etika ekologi dangkal ini menekankan hal-hal berikut ini :
1.  Manusia terpisah dari alam.
2.  Mengutamakan hak-hak manusia atas alam tetapi tidak menekankan tanggung jawab manusia.
3.  Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat keprihatinannya.
4.  Kebijakan dan manajemen sunber daya alam untuk kepentingan manusia.
5.  Norma utama adalah untung rugi.
6.  Mengutamakan rencana jangka pendek.
7.  Pemecahan krisis ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk khususnya    dinegara miskin.
8.  Menerima secara positif pertumbuhan ekonomi.

b.      Etika Ekologi Dalam
Etika ekologi dalam adalah pendekatan terhadap lingkungan yang melihat pentingnya memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang saling menopang, sehingga semua unsur mempunyai arti dan makna yang sama. Etika Ekologi ini memiliki prinsip yaitu bahwa semua bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan dan karena itu memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup dan hak untuk berkembang.
Secara umum etika ekologi dalam ini menekankan hal-hal berikut :
1.  Manusia adalah bagian dari alam.
2.  Menekankan hak hidup mahluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh manusia, tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang.
3.  Prihatin akan perasaan semua mahluk dan sedih kalau alam diperlakukan sewenang-wenang.
4.  Kebijakan manajemen lingkungan bagi semua mahluk.
5.  Alam harus dilestarikan dan tidak dikuasai.
6.  Pentingnya melindungi keanekaragaman hayati.
7.  Menghargai dan memelihara tata alam.
8.  Mengutamakan tujuan jangka panjang sesuai ekosistem.
9.  Mengkritik sistem ekonomi dan politik dan menyodorkan sistem alternatif yaitu sistem mengambil sambil memelihara.

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan penerapan etika lingkungan sebagai berikut:
Ø Manusia merupakan bagian dari lingkungan yang tidak terpisahkan sehingga perlu menyayangi semua kehidupan dan lingkungannya selain dirinya sendiri.
Ø Manusia sebagai bagian dari lingkungan, hendaknya selalu berupaya untuk menjaga terhadap pelestarian , keseimbangan dan keindahan alam.
Ø Kebijaksanaan penggunaan sumber daya alam yang terbatas termasuk bahan energi.
Ø Lingkungan disediakan bukan untuk manusia saja, melainkan juga untuk makhluk hidup yang lain.


BLOGSPOT  merupakan bukti komitmen bahwa kita mendukung perwujudan kebijakan pemerintah dalam e-government  dan mengeksperisikan etika terhadap lingkungan.

Setiap warga negara wajib mendukung kebijakan yang dibuat oleh pemerintah terutama yang menunjang kelestarian sumber daya alam di muka bumi ini. Pengunaan teknologi informatika oleh pemerintah pada dasarnya adalah untuk memberikan warga negaranya lebih efektif dan efesien dengan akses yang lebih nyaman ke informasi dan layanan pemerintah serta untuk memberikan pelayanan publik kepada warga, mitra bisnis dan mereka yang bekerja di sektor publik. Menggunakan blog sebagai lapak pendidikan dan pengajaran merupakan kebutuhan sehari hari bagi dunia pendidikan catatan kulah dan catatan pelajaran. Dengan sistem elearning seperti ini akan menjadi sistem pendidikan yang kreatif,inovatif dan menjadi mereka go global sekaligus go green karena mengurangi kertas (paperless). Hal ini sesuai dengan UU pengelolaan lingkungan hidup,peran dan fungsi pemerintah, serta peran individu dalam pengolaan lingkungan yang terdiri dari :
Ø Mematuhi kebijakan pemerintah
Ø Tidak mengeksplorasi alam secara berlebihan
Ø Saling mengingatkan
Ø Menyayangi binatang dan tumbuhan sehingga terhindar dari kepunahan

Setiap mahluk hidup berkewajiban menjaga kelestarian lingkungan sekitarnya dan hal ini termasuk etika kita terhadap lingkungan hidup kita.

JEJAK EKOLOGIS merupakan gambaran apakah seseorang menyumbang  terhadap kerusakan lingkungan??
Semakin banyak seseorang memanfaatkan energi yang ada dimuka bumi ini, maka semakin besar dampak yang timbul, berupa sampah-sampah dan efek baik maupun buruk terhadap lingkungan sekitar. Dasar pendekatan ekologi, mengenalkan suatu pemahaman adanya keterkaitan yang luas atas kehidupan yang luas atas kehidupan dimana tindakan manusia pada masa lalu, sekarang, dan yang kan datang, akan memberi dampak yang tak dapat di perkirakan. Kita tidak bisa melakukan hanya satu hal atas alam, kita tidak juga bisa sepenuhnya memahami bagaimana alam bekerja, pun kita tidak akan pernah bisa mengelak bahwa apa yang kita lakukan pasti memberi dampak pada organisme lain, sekarang atau akan datang.
PENGELOLAAN BLOGSPOT PRIBADI

Sampai saat ini pengelolaan blogspot pribadi ini masih dalam proses pembelajaran ke arah yang lebih baik, karena pengalaman masih minim, untuk itu kami selalu malakukan latihan dan pengelolaan terus menerus setiap saat agar blogspot ini dapat memberikan informasi sesuai dengan latar belakang pendidikan dan tugas.

Sumber :


 

 













Friday, April 5, 2013


MODEL BENTUK HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN


1.      PENDAHULUAN

Manusia adalah makhluk hidup oleh karena itu manusia juga berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam interaksi tersebut terdapat pola interaksi antara manusia dan lingkungannya. Apakah manusia mempengaruhi lingkungannya atau sebaliknya manusia dipengaruhi oleh lingkungan dan apakah kedua-duanya saling mempengaruhi.
Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya, lebih dari itu, manusia telah berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan. Dari sinilah lahir peradapan – istilah Toynbee- sebagai akibat dari kemampuan manusia mengatasi lingkungan. Lingkungan hidup tidak bisa di pisahkan dari ekosistem atau system ekologi. Ekosistem adalah satuan kehidupan yang terdiri atas suatu komunitas makhluk hidup ( dari berbagai jenis ) dengan berbagai benda mati membentuk suatu system. Lingkungan hidup pada dasarnya adalah suatu system kehidupan dimana terdapat campur tangan manusia terhadap tatanan ekosistem.
Manusia adalah bagian dari ekosistem. Lingkungan dapat pula berbentuk lingkungan fisik dan non fisik. Lingkungan alam dan buatan adalah Lingkungan fisik. Sedangkan lingkungan nonfisik adalah lingkungan social budaya dimana manusia itu berada. Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karma lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung perkehidupan manusia dan makhuk hidup lainya arti penting lingkungan bagi manusia karena lingungan merupakan tempat hidup manusia, Lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan manusia, Lingkungan memengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia yang mendiaminya.

          Interaksi antara manusia dengan lingkungannya terjadi dari sejak manusia lahir dan menempati dunia ini. Berbagai teori yang dikemukakan untuk dapat memberikan penjelasan terhadap interaksi tersebut. Diketahui bahwa interasksi antara mansuia dan lingkungannya sangatlah kompleks. Hal ini disebabkan oleh karena banyaknya karakteristik yang dimiliki baikmanusia dan lingkungan hidupnya yang secara bagian per bagian atau unsur-unsur akan saling berainteraksi. Hubungan atau interaksi tersebut adalah merupakan interaksi yang saling menguntungkan.

          Dalam sebuah ekosistem manusia adalah menjadi faktor penentu pada ekosistem tersebut. Sehingga menjadi penting untuk mansuia agar dalam melakukan interaksi tersebut agar dapat melanjutkan kehidupan mansuia dan tetap berorientasi padaupaya melestarikan lingkungan hidupnya. Lingkungan hidup manusia terdiri dari lingkungan biotik dan abiotikk. Interaksi yang terjadi antara mansuia dan lingkungannya tidak hanya ditentukan oleh jenis benda hidup dan benda mati yang ada disekitarnya akan tetapi  juga ditentukan kondisi dan sifat lingkungan tersebut. Disamping itu kelakuan dan tingkat kebuadayaan mansuia sagat menentukan bentuk dan intensitas interaksi antara mansuia dan lingkungannya.

          Dalam kesatuan ekosistem kedudukan mansuia adalah merupakan satu kesatuan ekosistem. Kehidupan manusia tentulah tidak dapat dipisahkan dari lingkungannya. Oleh karena itu sama dengan makhluk lain kelangsungan hidup manusia sangat ditentukan oleh kondisi lingkungannya Interaksi yang terjadi antara manusia dan lingkungan adalah merupakan interaksi yang saling menguntungkan antara manusia sebagai organisme dengan lingkungan.  Dalam interaksi tersebut manusia membutuhkan daya dukung lingkungan demikian pula sebaliknya. Manusia sebagai organisme yang hidup pada lingkungan tertentu sangat membutuhkan lingkungan yang memiliki daya dukung yang besar tehadap kelangsungan hidup manusia. Bentuk interaksi tersbut akan menentukan apakah interksi yang terjadi antara manusia sebagai organisme dalam ekosistem tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor-faktor tertentu. Diantara faktor yang mempengaruhi intensitas dan kualitas hubungan yang saling menguntungkan adalah kelakuan dan tingkat kebudayaan manusia.

          Teori yang paling populer (meskipun menjadi sebuah pertentangan) adalah teori Evolusi Darwin, yang secara ringkas mengungkapkan bahwa makhluk hidup yang dapat bertahan hidup adalah populasi yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dan diantara populasi tersebut terdapat polulasi yang  menurun dan bahkan punah karena tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Hal tersebut yang kemudian dikenal dengan seleksi alam dimana makhluk hidup yang tidak terancam punah adalah makhluk hidup yang mampu bertahan terhadap kondisi alam dimana makhluk hidup tersebut tinggal.

          Didalam suatu ekosistem tempat hidup manusia adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari unsur-unsur lainya, sehingga manusia seharusnya tetap menjaga hubungan yang harmonis dengan lingkungan hidupnya, Jika dalam ekosistem tersebut keserasian huhbungan antara manusia dengan lingkan tetap terpelihara, maka kesehteraan manusia akan terjaga dan sebaliknya jika hubungan tersebut terganggu maka  akan terganggu pula kesejahteraan manusia. Jadi lingkungan hidup manusia dipengaruhi oleh sifat dan kondisi serta kelakuan dari benda hidup dan benda mati tersebut. Misalnya air sebagai salah satu komponen penting lingkungan hidup kita, tidak kemudian kuantitas air yang menjadi penting tepi termasuk didalam nya adalah suhu, derajat keasaman (Ph) dan kejernihan air yang merupakan indikator penting  dalam lingkungan hidup manusia. Pada kondisi tertentu kuantitas air yang rendah jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan kuantitas air yang lebih tinggi. Akan tetapi pada saat lain kuantitas air  yang tinggi dibutuhkan.

          Dalam suatu ekosistem manusia dapat dikatakan sebagai organisme yang paling dominan yang dapat menentukan bentuk dan intensitas interaksinya dengan  lingkungan hidupnya. Di dalam kesatuan ekosistem, kedudukan manusia adalah sebagai bagian dari unsur-unsur lain yang tak mungkin dipisahkan dari lingkungannya. Sehinga peran manusia dalam menjaga pelestarian lingkungan atau ekosistemnya sangat dibutuhkan Manusia harus dapat menjaga keserasian hubungan timbal balik dengan lingkungannya, sehingga keseimbangan ekosistem  tidak terganggu.

          Hubungan antar manusia dengan lingkungannya merupakan suatu jalinan transactional interdependency atau terjadinya ketergantungan satu sama lain. Hal ini hampir sama dengan pendapat Guilford, yaitu bahwa manusia mempengaruhi lingkungannya. Untuk selanjutnya lingkungan akan mempengaruhi manusia, demikian pula terjadi sebaliknya. Manusia dan lingkungan ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan, keduanya sama-sama memberikan sumbangsih. Manusia membutuhkan lingkungan untuk hidup dan berperilaku, sedangkan tanpa manusia lingkungan tidak akan pernah ada. Lingkungan adalah pemberi stimulus terbesar dalam kehidupan manusia. Lingkunganlah yang mengajarkan individu untuk merespon dan melakukan sesuatu.


2.      TUJUAN

Tujuan penelahaan topik ini adalah untuk mengetahui secara jelas bagaimana model bentuk hubungan antara manusia dan lingkungannya



3.      PEMBAHASAN

Lingkungan dan manusia merupakan dua konsep yang memiliki keterkaitan secara fungsional dalam konteks ekologi dan ekosistem. Secara konsepsional bahwa manusia merupakan faktor dominan terhadap lingkungannya (man ecological dominant concept) telah menampakan fenomena kehidupan yang antar wilayah dan antar masyarakat. Beragam aktivitas, perbedaan tingkat kesejahteraan dan dinamika perubahan masyarakat merupakan konsekuensi logis dari konsep tersebut.

Banyaknya pendapat yang menyatakan bahwa di permukaan bumi ini terdapat hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan alam. Pada garis besarnya adalah :
 1) Kehidupan manusia dan kebudayaan ditentukan oleh alam.
2) Manusia dan kebudayaan tidak ditentukan oleh alam, tetapi manusia mempunyai peranan aktif terhadap alam sehingga manusia dapat memilih kebudayaannya sedangkan alam hanya memberikan kemungkinan-kemungkinan saja.

Manusia dan lingkungan hidup (alam) memiliki hubungan sangat erat. Keduanya saling memberi dan menerima pengaruh besar satu sama lain. Pengaruh alam terhadap manusiamanusia lebih bersifat pasif, sedangkan pengaruh manusia terhadap alam lebih bersifat aktif. Manusia memiliki kemampuan eksploitatif terhadap alam sehingga mampu mengubahnya sesuai yang dikehendakinya. Dan walaupun alam tidak memilikim keinginan dan kemampuan aktif-eksploitatif terhadap manusia, namun pelan tapi pasti, apa yang terjadi pada alam, langsung atau tidak langsung, akan terasa pengaruhnya bagi kehidupan manusia

Lingkungan yang indah dan lestari akan membawa pengaruh positif bagi kesehatan dan bahkan keselamatan manusia; sebaliknya, lingkungan yang buruk bagi kehidupan manusia. Tindakan eksploitatif manipulatif terhadap alam akan mengakibatkan kerusakan langsung terhadap alam, dan secara tidak langsung hal itu akan berdampak negatif bagi kehidupan manusia khususnya, dan kehidupan berbagai mahluk lain pada umumnya. Sebaliknya, apabila manusia menunjukkan kasih sayang yang besar terhadap alam, dengan memelihara dan melestarikannya, maka alam akan menjamin kelangsungan hidup manusia dalam suasana nyaman dan menyenangkan.
Manusia mendapakna unsur-unsur yang diperlukan dalam hidupnya dari lingkungan. Makin tinggi kebudayaan manusia, makin beraneka ragam kebutuhan hidupnya. Makin besar jumlah keburuhan hidupnya berarti makin besar perhatian manusia terhadap lingkungannya. Perhatian dan pengaruh manusia terhadap ligkungan makin meningkat pada zaman teknologi maju. Masa ini manusa mengubah lingkungan hidup alami menjadi leingkungan hidup binaan. Eksplotasi sumber daya alam makin meningkat untuk memenuhin bahan dasar industri. Sebaliknya hasil industri berupa asap dan limbah mulai menurunkan kualitas lingkungan hidup.
Berdasarkan sifatnya, kebutuhan hidup manusia dapat dilihat dan dibagi menjadi 2, yaitu kebutuhan hidup materil antara lain adalah air, udara, sandang, pangan, papan, transportasi sera perlengkapan fisik lainnya. Dan kebutuhan nonmateril  adalah rasa aman, kasih sayang, pengakuan atas eksistensinya, pendidikan dan sistem nilai dalam masyarakat.
Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang memiliki daya fikir dan daya nalar tertinggi dibandingkan makluk lainnya. Di sini jelas terlihat bahwa manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang aktif. Hal ini disebabkan manusia dpaat secara aktif mengelola dan mengubah ekosistem sesuai dengan apa yang dikehendaki. Kegiatan manusia ini dapat menimbulkan bermacam-macam gejala.

            Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya merupakan bentuk dari mata pencaharian yang tidak dapat terlepas dari lingkungan, hubungan antara manusia dengan lingkungan merupakan bentuk interkasi baik saling menguntungkan maupun merugikan lingkungan akibat terlalu dieksploitasi yang berlebihan sehingga merugikan manusia itu sendiri. Soerjani mengatakan bahwa di dalam sistem lingkungan hidup terdapat tiga komponen utama yaitu :

1.      Lingkungan hidup alami
Manusia yang terdapat di dalamnya hidup selaras dengan alam sehingga manusia tersebut tunduk kepada hukum-hukum alam yang berlaku. Manusia tidak hanya melakukan perubahan terhadap lingkungan dan di dalamnya hidup secara Immanen.

2.      Lingkungan hidup buatan
Manusia dapat hidup dan berkembang berkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya sehingga kebudayaanya pun semakin berkembang. Dalam perkembangannya lingkungan budaya mutlak diperlukan untuk meningkatkan daya dukung sumber daya alam terhadap kualitas hidup manusia.


3.      Lingkungan hidup sosial
Manusia dipermukaan bumi tidak hidup sendiri melainkan bersama-sama dengan manusia lain. Kehidupan bersama ini merupakan jaringan hubungan sosial antara manusia yang melahirkan pranata-pranata sosial yang berfungsi mengatur kehidupannya.

            Diantara ketiga komponen tersebut diperlukan keseimbangan melalui proses seleksi atau adaptasi. Proses ini terjadi karena adanya aliran materi, energi dan informasi diantara ketinganya. Melalui upaya keseimbangan diantara ketiganya, manusia sekaligus dapat memenuhi kewajibannya memelihara hubungan yang serasi dengan sesama manusia, manusia dengan lingkungannnya dan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa sebagai Pencipta.
Manusia sedikit demi sedikit mulai menyesuaikan diri pada alam lingkungan hidupnya maupun komunitas biologis di tempat mereka hidup. Perubahan alam lingkungan hidup manusia tampak jelas di kota-kota, dibanding dengan pelosok dimana penduduknya masih sedikit dan primitif. Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif ataupun negatif. Berpengaruh bagi manusia karena manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat dapat mengurangi kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.
Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang memiliki kemampuan berfikir dan penalaran yang tinggi. Disamping itu manusia memiliki budaya, pranata sosial dan pengetahuan serta teknologi yang makin berkembang. Peranan manusia dalam lingkungan ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Peranan manusia yang bersifat negatif adalah peranan yang merugikan lingkungan. Kerugian ini secara langsung atau pun tidak langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, peranan manusia yang bersifat positif adalah peranan yang berakibat menguntungkan lingkungan karena dapat menjaga dan melestarikan daya dukung lingkungan.
Peranan Manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan antara lain sebagai berikut:
1.      Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan  Sumber Daya Alam makin menciut (depletion);
2.      Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota;
3.      Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem binaan yang tidak mantap karena terus menerus memerlukan subsidi energi;
4.      Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah hingga menimbulkan longsor;
5.      Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini berakibat menurunnya kualitas lingkungan hidup. Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan terhadap manusia itu sendiri;
Peranan Manusia yang menguntungkan lingkungan antara lain:
1.      Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui;
2.      Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka jenis flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir;
3.      Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar yang terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya;
4.      Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk menjaga kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan guna mencegah derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus;
5.      Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup.

Pelestarian lingkungan perlu dilakukan karena kemampuan daya dukung lingkungan hidup sangat terbatas baik secara kuantitas maupun kualitasnya. Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH) dilakukan secara sukarela baik oleh individu maupun kelompok masyarakat yang peduli terhadap pelestarian lingkungan, dan dilakukan berdasarkan pedoman yang ada yaitu dengan UndangUndang no. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH). Adapun tujuan dari pedoman PLH adalah agar setiap kegiatan yang dilakukan oleh pengguna lingkungan tidak merusak lingkungan, melainkan harus berwawasan lingkungan.
Hubungan Timbal Balik Manusia Dengan Lingkungan
Sasaran perhatian dalam hubungan timbal balik manusia dengan lingkungan adalah antara lain :
  1. berbagai kenyataan yang bersama-sama merupakan masalah sosial yang dapat ditanggapi dengan pendekatan sendiri maupun sebagai pendekatan gabungan (antar bidang)
  2. Adanya keanekaragaman golongan dan kesatuan sosial laindalam masyarakat, yang masing-masing mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku sendiri, tapi juga amat banyak persamaan kepentingan kebutuhabn serta persamaan dalam pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku yang menyebabkan adanya pertentangan-pertentnagan maupun hubungan setia kawan dan kerja sama dalam masyarakat kita
                                                             
 Hubungan Timbal Balik Manusia Dengan Lingkungan Hubungan Timbal Balik Manusia Dengan Lingkungan
Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup yang dapat dilakukan untuk memperpanjang manfaat alam semesta antara lain :
a.       Penanaman kembali hutan yang gundul
b.      Pencegahan terhadap buang sampah dan limbah di sembarang tempat
c.       Pemberian sanksi ketat terhadap pelaku pencemar lingkungan
d.      Menghentikan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan
e.       Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian tanah, air, udara dan lingkungan


4.      PENUTUP

Manusia akan berpengaruh baik secara positif ataupun negatif untuk lingkungannya, berpengaruh baik bagi manusia karena manusia mendapatkan keuntungan & manfaat dan berpengaruh tidak baik karena dapat dapat mengurangi kemampuan alam lingkungan hidupnya menjadi lebih buruk. Oleh karena itu sikap kita menentukan kontribusi apa yg kita berikan  untuk lingkungan apakah itu positif atau negatif.

Jadi, ada hubungan timbal balik antara manusia dan alam. Tercipta hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara manusia dan lingkungannya. Ketika manusia berdosa, keharmonisan hubungan tersebut menjadi rusak, termasuk lingkungan hidup. Pemberdayaan alam, tidak terbatas pada pemenuhan kebutuhan manusia, melainkan untuk mencapai semua keinginannya. Jika setiap hari, pada diri manusia terus menerus muncul keinginan baru, maka ia pun berupaya untuk mendapatkannya. Dan cara terbaik untuk itu adalah mengambil dari alam, akan tetapi setelah itu bukan berarti membiarkan alam dalam keadaan rusak dan porak poranda.



DAFTAR PUSTAKA