TUGAS
MK ETIKA DAN NILAI LINGKUNGAN
“JEJAK
EKOLOGI”
Oleh
:
Wardiyah ( 12.131.011.0033)
Email : wardiyah_194@yahoo.co.id
Dosen
: Prof. Supli Effendi Rahim, PhD, M.Sc
PROGRAM
PASCA SARJANA STIK BINA HUSADA PALEMBANG
PEMINATAN
KESEHATAN REPRODUKSI
TAHUN
2013
JEJAK EKOLOGI – ECOLOGICAL FOOTPRINT
1. PENDAHULUAN
Jejak
ekologis atau ecological footprint adalah sistem yang mengukur seberapa
banyak ruang (di darat dan air) yang diperlukan manusia untuk menghasilkan
sumber daya yang mereka butuhkan dan menyerap limbah yang mereka hasilkan.
Kalkulasi jejak ekologis dilakukan dengan menghitung berapa hektar ruang hidup
(darat dan air) di bumi yang dibutuhkan oleh seorang manusia untuk memenuhi
segala kebutuhan hidupnya dalam setahun.
Istilah
Ecological Footprint (jejak ekologi) memang tidaklah sepopuler istilah
konservasi. Sebagai sebuah metodologi, Ecological Footprint diperkenalkan oleh
para pencinta lingkungan sebagai upaya meyakinkan masyarakat luas atas dampak
gaya hidup manusia dalam mempengaruhi dan mereduksi langsung kemampuan bumi
dalam menyediakan sumber daya alam, baik di darat maupun laut, yang mempunyai
ekosistem produktif terhadap alam dan mengkomunikasikannya secara kuantitatif
dalam bentuk yang dipahami.
Setiap
manusia yang hidup di muka bumi ini memiliki ‘jatah’ terhadap sumber daya yang
ada yang dapat diperhitungkan baik secara global maupun individual. Perhitungan
ini menggunakan satuan yang dikonversi ke ukuran luas, global hektar/gha atau
hektar/ha. Setiap angka yang dihasilkan dari perhitungan ini khas untuk
masing-masing individu. Ukuran ‘kaki’ yang digunakan dianggap ukuran kaki kita.
Dalam memperhitungkan jejak ekologi, dipakai prinsip jumlah sumber daya global
yang tersedia dibagi dengan jumlah seluruh populasi di dunia.
Berdasarkan
hasil perhitungan jejak ekologi secara global, pada tahun 1992 jatah untuk 1
(satu) orang individu adalah 2,23 ha, sedangkan sebelumnya yaitu tahun 2008
hanya 1,8 ha. Penghitungan jejak ekologi ini dapat dilakukan pada perorangan,
kantor/lembaga, kota/wilayah administrasi, negara bahkan lainnya misalnya
kampus, keluarga, RT dan dunia. Cara memperhitungkannya terbilang cukup mudah, dengan menguraikan apa yang setiap
harinya dilalui dan dilakukan oleh individu sendiri. Penghitungan ini bisa
dilakukan melalui online internet pada situs : http://footprint.wwf.org.uk
atau http://carbonfootprint.com/calculator.aspx
serta beberapa situs lain dengan kata kunci ecological footprint.
Metode ini
mempermudah kita melihat hubungan sebab akibat dari tindakan atau gaya hidup
manusia terhadap kemampuan bumi dalam menopang kebutuhannya di dunia ini secara
kuantitatif. Sehingga kita dapat mengetahui seberapa boros, seberapa banyak kita
menghasilkan limbah dan seberapa berbahaya limbah yang kita hasilkan, hingga
menyangkut penjumlahan total lahan yang diperlukan untuk menyediakan makanan,
perumahan, transportasi, bahan-bahan konsumsi yang lain, serta pelayanan yang kita
gunakan. Namun tidak semua lahan bisa berfungsi untuk menunjang kehidupan kita
secara berkelanjutan. Oleh karena itu Jejak Ekologi hanya mengukur lahan yang
mampu berproduksi dan mengelola limbah secara alami, atau yang disebut lahan
produktif biologis.
Laporan
Living Planet Report 2012 menunjukkan kecenderungan
yang mengkhawatirkan: peningkatan jejak ekologis yang terus berlanjut. Data
terbaru pada 2008 menunjukkan jejak ekologis yang ditinggalkan manusia telah
melebihi kapasitas biologis bumi, dimana bumi hanya mampu memproduksi sumber
daya terbarukan dan menyerap CO2 sebesar 50 persen dari yang dibutuhkan dunia
saat ini.
Jejak
ekologis penduduk dunia telah melampaui kemampuan planet Bumi memperbaiki diri
secara alami (biokapasitas) sebesar 50 persen. Artinya dibutuhkan 1.5 tahun bagi bumi untuk memproduksi sumberdaya yang
dikonsumsi oleh manusia dalam 1 tahun. Jejak ekologis setiap orang tidak
selalu sama, juga terdapat perbedaan besar antara tiap-tiap negara, khususnya
jika terdapat perbedaan pada tingkat perekonomian dan pembangunannya. LPR 2012
menunjukkan bahwa negara berpendapatan tinggi memiliki jejak ekologis rata-
rata tiga kali lipat dari negara berpendapatan menengah dan rata-rata lima kali
lipat dibandingkan negara berpendapatan rendah.
Sepuluh negara yang paling boros atau mempunyai
jejak ekologis terbesar per orang dalam menggunakan sumber daya buminya adalah:
Qatar, Kuwait, Uni Emirat Arab, Denmark, Amerika Serikat, Belgia, Australia,
Kanada, Belkita dan Irlandia. Meningkatnya perekonomian
negara-negara BRIICS (Brazil, Rusia, India, Indonesia, Cina dan Afrika Selatan)
telah menaikkan jejak ekologis per kapita sebesar 65 persen sejak tahun 1961.
Negara-negara ini berkembang lebih cepat sehingga paling banyak menghadapi
tantangan untuk membangun secara berkeberlanjutan.
Populasi
dunia telah bertambah lebih dari dua kali lipat sejak tahun 1950 dan
diperkiraan akan mencapai 9,3 milyar pada tahun 2050. Naiknya jumlah penduduk
ini, jika dibarengi dengan meningkatnya konsumsi, akan berdampak pada
keanekaragaman hayati dan jejak ekologis kita. Urbanisasi merupakan faktor
kunci penyumbang meningkatnya konsumsi. Pertumbuhan populasi dan meningkatnya
konsumsi berpotensi mendorong lonjakan jejak ekologis dunia. Penduduk di negara
berpenghasilan rendah memiliki proporsi jejak ekologis yang jauh lebih besar
untuk kategori pangan dibandingkan kategori lainnya. Di Brazil, India dan Indonesia, pangan berkontribusi lebih dari 50 persen
dari total footprint yang dihasilkan dari rumah tangga.
Secara keseluruhan, jejak ekologis manusia telah
menjadi dua kali lipat sejak tahun 1966. Membutuhkan
setidaknya 1,5 tahun bagi planet bumi untuk meregenerasi sumberdaya terbarukan
yang dapat dimanfaatkan manusia, serta menyerap karbon yang dihasilkannya dalam
jangka waktu yang sama. Keterlampauan Ekologis atau yang dikenal dengan istilah
“ecological overshoot” ini secara umum disebabkan oleh emisi karbon dan
permintaan akan bahan pangan, namun ketersediaan lahan dan pengalokasiannya
bisa dipastikan akan segera menjadi isu utama.
Kuis
ini didasarkan pada rata-rata konsumsi nasional dan dimaksudkan untuk
memberikan gambaran relatif jejak ekologi kita kepada orang lain di negara kita
tinggal masuk Meskipun kuis ini tidak cukup fleksibel untuk account untuk semua
gaya hidup mungkin dan keadaan, 21 pertanyaan memberikan perkiraan yang masuk
akal bagi kebanyakan orang. Kuis ini juga memberikan Kita gambaran tentang
jejak ekologi relatif terhadap jejak berkelanjutan, yang hanya membawa biologi
Bumi kapasitas dinyatakan dalam hektar global atau global yang hektar dibagi
dengan penduduknya. Perhitungan terbaru jejak global menunjukkan tingkat jejak
berkelanjutan menjadi 15,71 hektar global atau 43 hektar global.
Metode
jejak masih berkembang. Sebagai contoh, praktisi jejak masih bekerja untuk
mengisi kesenjangan dalam kemampuan mereka untuk memperhitungkan polusi dan
pengelolaan sumber daya berkelanjutan dan sampai mereka lakukan, ada
kemungkinan bahwa account jejak meremehkan tuntutan pada alam. Perhitungan
jejak yang paling akurat dan komprehensif adalah nilai jejak nasional mulai
dari konsumsi dan arus perdagangan yang terbaik didokumentasikan di tingkat
nasional dan karena metode jejak nasional akuntansi telah melalui proses peer
review akademik. Kuis ini menghitung jejak pribadi berdasarkan data dari neraca
nasional, sehingga seakurat mungkin dapat mengingat keadaan saat dilakukan.
Ada beberapa bagian dari jejak Anda yang bukan akibat langsung dari kebiasaan konsumsi Anda. Misalnya, setiap penduduk kota adalah "bertanggung jawab" untuk sebagian infrastruktur kota, seperti jalan, sekolah, dan kantor pemerintah, terlepas dari apakah penduduk menggunakan layanan tersebut. Selain itu, beberapa pilihan yang bisa membuat jejak kita lebih kecil tidak tersedia untuk kita sebagai akibat dari pilihan pada bagian dari pengambil keputusan lokal, seperti transportasi umum handal dan efisien sebagai alternatif untuk mengemudi. Oleh karena itu, jalur penting untuk mengurangi jejak adalah untuk mengadvokasi keputusan yang lebih berkelanjutan di semua tingkat pemerintahan. Ini akan membuat lebih mudah bagi kita dan banyak orang lain untuk mengurangi jejak ekologi.
Ada beberapa bagian dari jejak Anda yang bukan akibat langsung dari kebiasaan konsumsi Anda. Misalnya, setiap penduduk kota adalah "bertanggung jawab" untuk sebagian infrastruktur kota, seperti jalan, sekolah, dan kantor pemerintah, terlepas dari apakah penduduk menggunakan layanan tersebut. Selain itu, beberapa pilihan yang bisa membuat jejak kita lebih kecil tidak tersedia untuk kita sebagai akibat dari pilihan pada bagian dari pengambil keputusan lokal, seperti transportasi umum handal dan efisien sebagai alternatif untuk mengemudi. Oleh karena itu, jalur penting untuk mengurangi jejak adalah untuk mengadvokasi keputusan yang lebih berkelanjutan di semua tingkat pemerintahan. Ini akan membuat lebih mudah bagi kita dan banyak orang lain untuk mengurangi jejak ekologi.
Dalam
konteks kuis, jejak karbon responden bervariasi sehubungan dengan zona iklim,
rumah ukuran, energi rumah menggunakan profil, pilihan transportasi pribadi,
rumah fitur hemat energi dan kebiasaan, lokasi rumah, dan partisipasi dalam
karbon offset program. Dengan demikian, mereka yang tinggal di iklim yang lebih
ringan dibandingkan dengan rata-rata nasional, bergantung pada campuran bersih
dari sumber energi rumah, drive kurang, memiliki rumah hemat energi, tinggal di
daerah kepadatan tinggi perkotaan, dan offset pembelian memiliki jejak karbon
yang lebih rendah
Jejak
makanan adalah jumlah lahan pertanian, padang rumput, dan perikanan laut yang
mendukung konsumsi makanan tahunan ditambah tanah dan wilayah laut yang
diperlukan untuk menyerap emisi karbon yang terkait dengan produksi pangan,
pengolahan, dan transportasi. Untuk masing-masing negara, per kapita lahan
pertanian, padang rumput, dan perikanan laut jejak kaki yang diambil dari
neraca nasional. Untuk hal ini, kuis menambah porsi rata-rata per kapita jejak
karbon di suatu negara terkait dengan produksi pangan, pengolahan, dan
transportasi. Kuis kemudian membuat serangkaian penambahan atau pengurangan
terhadap jejak berdasarkan pilihan pengunjung.
Kuis bervariasi jejak makanan pengunjung sehubungan dengan pilihan belanja diet dan makanan. Kuis ini juga memperhitungkan apakah pengunjung memiliki taman karena taman meningkatkan kapasitas biologis. Mereka yang makan rendah pada rantai makanan, toko sering di pasar petani atau toko makanan alami, pilih makanan bersertifikat organik ketika mereka bisa, makan makanan besar sedikit, dan memelihara taman untuk sayuran dan rempah-rempah memiliki nilai yang lebih rendah.
Kuis bervariasi jejak makanan pengunjung sehubungan dengan pilihan belanja diet dan makanan. Kuis ini juga memperhitungkan apakah pengunjung memiliki taman karena taman meningkatkan kapasitas biologis. Mereka yang makan rendah pada rantai makanan, toko sering di pasar petani atau toko makanan alami, pilih makanan bersertifikat organik ketika mereka bisa, makan makanan besar sedikit, dan memelihara taman untuk sayuran dan rempah-rempah memiliki nilai yang lebih rendah.
Jejak perumahan meliputi wilayah
spasial lahan diambil oleh unit perumahan tertentu, daerah hutan yang
dibutuhkan untuk menghasilkan produk-produk kayu yang digunakan dalam
konstruksi dan perabotan, daerah lahan pertanian terlantar akibat konsumsi air
rumah tangga, dan tanah dan wilayah laut yang dibutuhkan untuk menyerap emisi
karbon yang terkait dengan pembangunan perumahan dan pemeliharaan.
Per kapita jejak perumahan awal untuk negara tertentu didasarkan pada pangsa jejak hutan yang terkait dengan pembangunan perumahan dan perabot, bagian dari jejak ruang yang dibangun yang terkait dengan struktur perumahan, konsumsi air per kapita, dan porsi rata-rata per jejak karbon kapita terkait dengan pembangunan dan pemeliharaan rumah. Hutan dan jejak kaki ruang yang dibangun diambil dari neraca nasional. Per kapita penggunaan air diambil dari FAO statistik. Kuis kemudian membuat serangkaian penambahan atau pengurangan terhadap jejak berdasarkan pilihan pengunjung.
Kuis bervariasi jejak perumahan pengunjung sehubungan dengan jenis hunian, jumlah dan jenis tanah yang didudukinya, pilihan home furnishing, penggabungan elemen desain hijau, penggunaan fitur hemat air, dan pilihan produk pembersih. Jejak kaki perumahan terendah untuk tempat tinggal perkotaan yang lebih kecil dibangun sesuai dengan teknik green building dengan sedikit tanah dan diisi dengan perabotan yang disertifikasi sebagai berkelanjutan diproduksi. Jejak kaki Perumahan juga dikurangi untuk tempat tinggal dengan berbagai fitur hemat air dan jika penghuni mengandalkan produk pembersih biodegradable.
Barang dan jasa meliputi jejak jumlah tanah dan wilayah laut yang diperlukan untuk menyerap emisi karbon yang terkait dengan manufaktur, transportasi, dan pembuangan barang, luas lahan yang digunakan untuk kegiatan komersial, dan kawasan hutan yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk pulp dan kertas. Barang-barang kapita per awal dan jejak layanan untuk negara tertentu didasarkan pada barang dan jasa share dari hutan, ruang dibangun, dan jejak karbon. Bagian jejak hutan merupakan bagian dari jejak hutan per kapita suatu negara terkait dengan konsumsi produk kertas. Bagian ruang yang dibangun merupakan bagian dari jejak ruang per kapita dibangun suatu negara terkait dengan kegiatan komersial. Bagian jejak karbon merupakan bagian dari jejak karbon per kapita suatu negara terkait dengan manufaktur dan transportasi barang dan pembuangan limbah.
Variasi barang pengunjung dan jejak layanan tergantung dengan penghasilan pengunjung relatif terhadap rata-rata negara, kebiasaan belanja, pembuangan limbah dan perilaku daur ulang, dan pilihan pakaian dan produk kertas. Jika penghasilan pengunjung kurang dari rata-rata negara, implikasinya adalah barang dan jasa kurang begitu nya jejak kurang. Selain itu, mereka yang cenderung untuk menyimpan sebagian dari pendapatan mereka daripada menghabiskan semua, yang konservatif dengan mengganti barang, yang menghasilkan sampah kurang, mendaur ulang lebih, dan membuat pakaian lebih ekologis teliti dan pilihan kertas produk memiliki footprint yang lebih kecil dibandingkan dengan yang lainnya.
Pada akhir kuis, pengunjung diberitahu berapa banyak planet kita butuhkan jika kebiasaan konsumsi mereka diperpanjang untuk semua orang di planet ini. Jumlah planet hanyalah jejak pengunjung dibagi dengan jejak berkelanjutan 15.71 hektar global (43 hektar global) diperkirakan oleh kalkulator jejak global terbaru RP itu. Jika jumlah planet kurang dari satu, ini menunjukkan bahwa pengunjung yang menjalani gaya hidup yang berkelanjutan karena dalam kapasitas biologis Bumi yang kita tinggali. Jika jumlah planet yang lebih dari satu, ini menunjukkan bahwa pengunjung hidup gaya hidup berkelanjutan yang akan membutuhkan kapasitas biologis lebih dari satu bumi kita dapat berkelanjutan dari waktu ke waktu.
Per kapita jejak perumahan awal untuk negara tertentu didasarkan pada pangsa jejak hutan yang terkait dengan pembangunan perumahan dan perabot, bagian dari jejak ruang yang dibangun yang terkait dengan struktur perumahan, konsumsi air per kapita, dan porsi rata-rata per jejak karbon kapita terkait dengan pembangunan dan pemeliharaan rumah. Hutan dan jejak kaki ruang yang dibangun diambil dari neraca nasional. Per kapita penggunaan air diambil dari FAO statistik. Kuis kemudian membuat serangkaian penambahan atau pengurangan terhadap jejak berdasarkan pilihan pengunjung.
Kuis bervariasi jejak perumahan pengunjung sehubungan dengan jenis hunian, jumlah dan jenis tanah yang didudukinya, pilihan home furnishing, penggabungan elemen desain hijau, penggunaan fitur hemat air, dan pilihan produk pembersih. Jejak kaki perumahan terendah untuk tempat tinggal perkotaan yang lebih kecil dibangun sesuai dengan teknik green building dengan sedikit tanah dan diisi dengan perabotan yang disertifikasi sebagai berkelanjutan diproduksi. Jejak kaki Perumahan juga dikurangi untuk tempat tinggal dengan berbagai fitur hemat air dan jika penghuni mengandalkan produk pembersih biodegradable.
Barang dan jasa meliputi jejak jumlah tanah dan wilayah laut yang diperlukan untuk menyerap emisi karbon yang terkait dengan manufaktur, transportasi, dan pembuangan barang, luas lahan yang digunakan untuk kegiatan komersial, dan kawasan hutan yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk pulp dan kertas. Barang-barang kapita per awal dan jejak layanan untuk negara tertentu didasarkan pada barang dan jasa share dari hutan, ruang dibangun, dan jejak karbon. Bagian jejak hutan merupakan bagian dari jejak hutan per kapita suatu negara terkait dengan konsumsi produk kertas. Bagian ruang yang dibangun merupakan bagian dari jejak ruang per kapita dibangun suatu negara terkait dengan kegiatan komersial. Bagian jejak karbon merupakan bagian dari jejak karbon per kapita suatu negara terkait dengan manufaktur dan transportasi barang dan pembuangan limbah.
Variasi barang pengunjung dan jejak layanan tergantung dengan penghasilan pengunjung relatif terhadap rata-rata negara, kebiasaan belanja, pembuangan limbah dan perilaku daur ulang, dan pilihan pakaian dan produk kertas. Jika penghasilan pengunjung kurang dari rata-rata negara, implikasinya adalah barang dan jasa kurang begitu nya jejak kurang. Selain itu, mereka yang cenderung untuk menyimpan sebagian dari pendapatan mereka daripada menghabiskan semua, yang konservatif dengan mengganti barang, yang menghasilkan sampah kurang, mendaur ulang lebih, dan membuat pakaian lebih ekologis teliti dan pilihan kertas produk memiliki footprint yang lebih kecil dibandingkan dengan yang lainnya.
Pada akhir kuis, pengunjung diberitahu berapa banyak planet kita butuhkan jika kebiasaan konsumsi mereka diperpanjang untuk semua orang di planet ini. Jumlah planet hanyalah jejak pengunjung dibagi dengan jejak berkelanjutan 15.71 hektar global (43 hektar global) diperkirakan oleh kalkulator jejak global terbaru RP itu. Jika jumlah planet kurang dari satu, ini menunjukkan bahwa pengunjung yang menjalani gaya hidup yang berkelanjutan karena dalam kapasitas biologis Bumi yang kita tinggali. Jika jumlah planet yang lebih dari satu, ini menunjukkan bahwa pengunjung hidup gaya hidup berkelanjutan yang akan membutuhkan kapasitas biologis lebih dari satu bumi kita dapat berkelanjutan dari waktu ke waktu.
.
2. MENGHITUNG JEJAK EKOLOGI
2. MENGHITUNG JEJAK EKOLOGI
Dengan memanfaatkan situs : www.myfootprint.org berikut ini akan diuraikan langkah-langkah perhitungan jejak ekologi sehingga menghasilkan angka yang menjadi tolok ukur sebagai mahluk hidup untuk memperbaiki pola hidup yang kurang baik selama ini.
Dalam situs tersebut didapati 27 pertanyaan yang harus dijawab satu persatu dan menghasilkan informasi yang diolah oleh sistem software, yang pada akhirnya menghasilkan angka jejak ekologi individu.
Pertanyaan-pertanyaan pada perhitungan ini, antara lain :
1. Di negara mana kamu tinggal ? Jawab : Indonesia
2. Apa sistem pengukuran yang ingin digunakan ? Jawab : meter
3. Berapa
banyak orang yang tinggal serumah denganmu ? Jawab : 4 orang
4. Berapa
pendapatan tahunan dalam rumah tangga ? Jawab : 30.000 s/d 59.000 USD,
Setelah
pertanyaan ke 4 ini, dilanjutkan dengan memberikan informasi alamat email,
yaitu : wardiyah_194@yahoo.co.id
Sekarang, akan dimulai perhitungan
jejak karbon kita. Jejak karbon adalah daerah yang diperlukan untuk menyerap
emisi karbon yang dihasilkan oleh kita dari rumah, penggunaan energi dan transportasi.
5.
Apa yang paling menggambarkan zona iklim
tempat tinggal kita? Jika kita tidak yakin, iklim dominan untuk negara kita
sudah dipilih : Jawab : Topikal dan basah termasuk hutan hujan (seperti Rio de
Jenero atau Manila)
6.
Berapa ukuran rumah kita ? Jawab :
100-150 meter persegi (rumah kecil dan sekitar 2-3 kamar tidur
7.
Apa sumber energi yang kita gunakan dirumah
kita? Silahkan cek semua yang ada :
-
Listrik
-
Gas alam, propana atau bahan bakar gas
cair
-
Minyak pemanas
8.
Jika rumah kita menggunakan listrik, berapa
persen yang dihasilkan PLTA terbarukan, angin, bio massa atau sumber matahari ?
Nilai awal adalah negara atau rata-rata regional. Jawab : 0%
9.
Masukkan jumlah kilometer kita
berpergian pertahun untuk setiap moda transportasi:
-
Automobil : 20 km x 12 bln = 240 km
-
Bus : (100 km x 20 hari) x 12 bln =
480.000 km
-
Kereta api : 0 km
-
Perjalanan Udara : 500 km x 2 kali =
1.000 km
Kendaraan
apa yang paling sering kita kendarai atau naiki : Jawab : sebuah mobil besar
termasuk van dan minivans
Apakah
kita biasanya berbagi tempat dengan setidaknya satu orang lain : Jawab : Ya
Sampai pertanyaan nomor 9, jejak
ekologis saya : 25,31 gha dan rata-rata negara 2,6 gha.
10.
Dibawah ini adalah daftar fitur hemat
energi dan kebiasaan hemat energi. Silahkan cek semua yang berlaku :
-
Lampu neon kompak
-
Peralatan hemat energi
-
Perlengkapan hemat air
Kebiasaan
hemat energi :
-
Mematikan lampu ketika meninggalkan
ruangan
-
Menggunakan stries listrik untuk
mematikan lampu
-
Mematikan komputer dan monitor saat
tidak digunakan
-
Mengeringkan pakaian diluar bila
memungkinkan
-
Menjaga thermostat relatif rendah
dimusim dingin
-
Mencabut peralatan kecil saat tidak
digunakan
-
Penggunaan listrik minimal saat lanskape
11.
Apa yang paling menggambarkan dimana
rumah kita berada ? Jawab : Dalam kota
12.
Apakah kita membeli offset emisi karbon
yang terkait dengan penggunaan energi di rumah dan transport kita ? Jawab :
Tidak
Sampai pertanyaan ke 12 ini, nilai
jejak karbon adalah 20,36 gha dengan rata-rata negara 2,60 gha
Selanjutnya, kami
memperkirakan jejak makanan Kita.
Jejak makanan Kita mencakup area yang diperlukan untuk tumbuh tanaman, ikan,
dan menggembalakan ternak dan menyerap emisi karbon
dari pengolahan makanan dan
transportasi
13.
Apa yang paling menggambarkan diet Kita? Jawab : Omnivora,
bermacam-macam daging, susu makanan laut, sayuran dan biji-bijian
14.
Di mana Kita mendapatkan sebagian besar makanan Kita?
Jawab : Pasar tradisional
15.
Seberapa
sering Kita memilih makanan yang disertifikasi organik atau diproduksi secara
berkelanjutan? Jawab : Kadang-kadang
16.
Yang mana
merupakan pilihan terbaik menggambarkan berapa banyak Kita biasanya makan?
Jawab : Dua porsi besar makanan dan dua atau tiga kali atau makanan ringan
menengah per hari
17.
Apakah Kita
memiliki suatu taman atau halaman untuk menanam sayuran dan rempah-rempah sendiri
? Jawab : Tidak
Sampai pertanyaan ke 17 nilai ekologis saya 3,46 gha
dengan rata-rata negara 3,76 gha
Langkah selanjutnya adalah jejak perumahan Kita. Kita
perumahan tapak
termasuk area yang digunakan oleh rumah Kita dan daerah diperlukan untuk memasok sumber daya yang digunakan dalam pemeliharaan konstruksi dan rumah tangga
termasuk area yang digunakan oleh rumah Kita dan daerah diperlukan untuk memasok sumber daya yang digunakan dalam pemeliharaan konstruksi dan rumah tangga
18. Yang
paling menggambarkan rumah Kita?
Jawab : Rumah keluarga yang berdiri sendiri
Berapakah luas perkiraan lahan yang ditempati oleh rumah Kita, struktur, dan halaman? Jika Kita tinggal di sebuah peternakan, perkebunan atau peternakan, jangan menghitung lahan penggembalaan, lahan pertanian, atau wildlands? Jawab :
170 meter persegi
19. Apakah
rumah Kita atau bagian dari itu dibangun dengan bahan daur ulang, kayu bersertifikat
lestari dipanen, atau
fitur desain hijau lainnya? Jawab
: Tidak
20. Kira-kira
apa yang pangsa perabot
rumah Kita adalah tangan kedua atau terbuat dari bahan daur ulang atau
baik diproduksi secara berkelanjutan?
Jawab : Beberapa
21.
Adakah fitur
hemat air dan kebiasaan
yang Kita miliki di rumah Kita? Silakan cek semua yang berlaku :
-
toilet aliran rendah
-
shower dan kran aliran rendah
-
Kebiasaan menghemat
air :
- meminimalkan waktu mandi dan toilet pembilasan
- meminimalkan waktu mandi dan toilet pembilasan
-
jarang mencuci
mobil jarang
-
mencari dan
memperbaiki kebocoran dengan teratur
-
menghindari
selang bawah deck,
jalan setapak, jalan masuk
22. Seberapa
sering Kita pilih produk pembersih yang biodegradable
atau non-beracun? Jawab : Kadang-kadang
Sampai dengan pertanyaan nomor 22 nilai ekologi saya menurun menjadi : 0,86 gha dan rata-rata negara : 0,97 gha
Terakhir, kami memperkirakan barang dan jejak jasa , yang meliputi area yang diperlukan untuk memasok barang-barang konsumen yang Kita beli dan menyerap emisi karbon dari manufaktur mereka, transportasi, dan pembuangan.
23.
Apa yang
paling menggambarkan pengeluaran dan kebiasaan menabung?
Jawab : Beberapa item saya gunakan
selama bertahun-tahun, yang lain saya ganti sebelum saya perlu
24.
Seberapa sering
Kita membeli hal-hal baru untuk menggantikan yang lama? Jawab : Beberapa
item saya gunakan selama
bertahun-tahun, yang lain saya
ganti sebelum saya perlu
25. Berapa
banyak sampah ukuran
stkitar sampah rumah tangga Kita
tidak mengisi setiap
minggu? Jawab : Satu atau dua
kali
26.
Berapa proporsi
limbah berikut yang Kita daur ulang? Jawab : kertas beberapa kali
27. Ketika
Kita membeli produk pakaian atau kertas, seberapa sering Kita memilih item dicap sebagai daur ulang, alami, organik,
atau dibuat dari serat alternatif seperti rami atau Tencel? Jawab : Kadang-kadang
Sampai dengan pertanyaan nomor 27, : 2,07 gha dengan rata-rata negara 1,74
gha
Berdasarkan
perhitungan yang dilakukan, jejak ekologi saya adalah 1,72 bumi, dengan kata lain, jika orang lain mempunyai gaya hidup
seperti saya maka akan dibutuhkan 1,72 buah bumi, dengan perincian seperti pada
tabel dibawah ini :
My Footprint in Global Hectares by
Consumption Category
Category |
My footprint
|
Country Average
|
Carbon
Footprint
|
20,4
|
2,6
|
Food Footprint
|
3,5
|
3,8
|
Husing
Footprint
|
0,9
|
1,0
|
Goods and
Services Footprint
|
2,3
|
1,7
|
Total
|
26,94
|
3.
MENGURANGI
JEJAK EKOLOGI
Ada banyak cara sederhana untuk
mengurangi jejak di planet ini. Perlu pemahaman cara untuk mengurangi jejak
kita di setiap kategori konsumsi-karbon, pangan, perumahan, dan barang-barang
dan jasa-tetapi tidak berhenti di situ. Lalu berupaya untuk mendorong orang
lain untuk mengikuti langkah kita.
I.
MENGURANGI JEJAK KARBON
1. Gunakan
transportasi yang bersih
ü Berjalan,
sepeda, atau mengambil angkutan umum bila memungkinkan
ü Hindari
membiarkan mobil hidup. Jika akan menunggu selama lebih dari 30 detik, matikan
mesin (kecuali lalu lintas). Dan jangan mengambil drive-through-parkir mobil
dan berjalan sebagai gantinya.
ü Servis
kendaraan secara teratur untuk menjaga kontrol emisi sistem operasi pada
efisiensi puncak. Periksa saringan udara mobil secara bulanan, dan menjaga ban
cukup meningkat untuk memaksimalkan gas
ü Hindari
perjalanan singkat dengan pesawat, gunakan perjalanan-naik bus atau kereta api
sebagai gantinya.
2. Gunakan
peralatan hemat energi dirumah
ü Instal
lampu neon kompak di semua lampu rumah tapi ingat, compact fluorescent mengandung
merkuri, cari model yang rendah merkuri dan pastikan untuk membuang lampu lama
dengan aman melalui program pengelolaan limbah berbahaya.
ü Gunakan
Weatherproof. Pastikan dinding dan
langit-langit yang terisolasi, dan mempertimbangkan ganda-panel jendela.
Hilangkan draf dengan mendempul, strip cuaca, dan jendela badai dan pintu.
ü Melindungi
pemanas air. Bahkan lebih baik, beralih ke pemanas air tankless, sehingga air
Anda akan dipanaskan hanya saat Anda menggunakannya
ü Pilih
peralatan efisien energi.
3. Kebiasaan
menghemat energi
ü Hindari
termostat relatif rendah di musim dingin dan pada AC di musim panas. Bersihkan
atau ganti filter AC kotor seperti yang direkomendasikan untuk menjaga A / C beroperasi
dengan efisien
ü Cabut
elektronik jika tidak digunakan. Untuk mempermudah, gunakan strip. Bahkan
ketika dimatikan, barang-barang seperti televisi, komputer, dan pengisi daya
ponsel.
ü Keringkan
pakaian di luar rumah bila memungkinkan
ü Manfaatkan
dengan minimal peralatan listrik saat istirahat
ü Defrost
kulkas dan freezer secara teratur.
ü Pilih
listrik alami. Banyak pilihan untuk membeli listrik yang dihasilkan oleh angin
dan tenaga surya untuk biaya tambahan kecil.
ü Membeli
offset karbon untuk penggunaan energi yang tidak bisa dihindari.
II.
MENGURANGI JEJAK MAKANAN
ü Makan
lebih banyak makanan lokal, organik, dan makanan musiman
ü Bercocok
tanam, jika tidak mendapatkan makanan lokal
ü Berbelanja
di pasar petani lokal atau pasar tradisional. Carilah makanan lokal, di musim
makanan yang tidak jauh dari tempat anda
ü Pilih
makanan dengan kemasan ringan untuk mengurangi limbah
ü Makan
lebih sedikit dan jika daging untuk hanya satu kali makan dalam seminggu.
Secara global, telah diperkirakan bahwa 18% dari seluruh emisi gas rumah kaca berhubungan
dengan konsumsi daging.
III.
MENGURANGI JEJAK PERUMAHAN
1. Pilih
bahan bangunan, perabotan dan produk pembersih daur ulang
ü Jelajahi
fitur desain alami untuk bangunan rumah, seperti pemanasan surya pasif, daerah
resapan air hujan atau sistem daur ulang air , dan bahan daur ulang
ü Pilih
peralatan efisien, termasuk shower aliran rendah, kran, dan toilet.
ü Pilihlah
perabot yang bekas, daur ulang, atau diproduksi secara berkelanjutan.
ü Tanaman
yang menggunakan sedikit air di kebun
dan halaman.
ü Gunakan
biodegradable,dan pembersih tidak beracun.
2. Kebiasaan
hemat air
ü Tidak
terlalu sering mandi tidak hanya menghemat air, tetapi energi yang diperlukan
untuk pemanasannya.
ü Jangan
gunakan pembuangan sampah. Jadikan kompos sebagai gantinya.
ü Jalankan
mesin cuci piring dan mesin cuci hanya ketika sibuk
ü Jarangkan
mencuci mobil, atau lebih baik lagi, membawa ke carwash Carwashes komersial
menggunakan lebih sedikit air setiap mencuci dibandingkan mencuci di rumah, dan
juga diharuskan untuk mengalirkan air yang digunakan ke dalam sistem pembuangan
limbah, daripada saluran yang melindungi
kehidupan air.
ü Hindari
selang bawah jalan setapak, atau jalan
masuk.
ü Secara
teratur mencari dan memperbaiki kebocoran.
IV.
MENGURANGI JEJAK BARANG DAN JASA
ü Beli
sedikit saja. Ganti barang hanya jika benar-benar perlu.
ü Mendaur
ulang semua kertas, kaca, aluminium, dan plastik. Jangan lupa elektronik.
ü Jadikan
kompos limbah makanan untuk taman. Sampah yang tidak terkontaminasi dengan
terdegradasi (biologi) sampah dapat lebih mudah didaur ulang dan diurutkan, dan
tidak menghasilkan gas metana (kontributor gas rumah kaca yang signifikan) bila
disimpan di tempat pembuangan sampah
ü Membeli
produk daur ulang, terutama yang berlabel "pasca-konsumen limbah."
4.
PENUTUP
Kejadian bencana ekologi yang melanda kita telah menjadikan
meningkatnya anggaran belanja negara dan anggaran belanja rakyat. Nilai yang
tidak sebanding dengan sebuah pendapatan negara yang didapat dari upaya
eksploitasi yang berkontribusi pada bencana ekologi. Negari ini akan segera
menuju kebangkrutan bila defisit ekologi tidak tertangani dengan segera.
Greenpeace baru saja mendaftarkan Indonesia agar diakui
sebagai pemegang rekor dunia dalam percepatan pengurangan luasan hutan. Bila
Departemen Kehutanan melaporkan telah terjadi kehilangan hutan 3,8 juta hektar
setiap tahunnya pada tahun 2000 hingga tahun 2003, maka bisa jadi saat ini
kehilangan hutan setiap tahunnya semakin berkurang, yaitu berkisar 2,9 – 3,1
juta hektar setiap tahun, namun bukan berarti luasan hutan yang tersisa masih
akan mampu mendukung kehidupan manusia di dalam dan sekitarnya.
Di wilayah perairan (danau, sungai dan lautan), semakin
meningkatnya limbah-limbah industri telah memicu semakin berkurangnya ikan dan
biota perairan lainnya yang selama ini menunjang kehidupan manusia. Air asam
tambang beserta dengan cairan kimia yang dipergunakan dalam proses
pertambangan, perkebunan besar dan hutan tanaman industri telah pula menambah
ketidaknyamanan ikan untuk tetap bisa bertahan hidup dan berkembang biak.
Ditambah dengan industri bubur kertas dan kertas, beserta industri pengolahan
lainnya, yang belum memiliki unit pengolahan limbah yang baik, semakin
memperparah kondisi ekosistem perairan.
Sementara itu, pada lahan produktif pertanian, perkebunan
rakyat dan perikanan, luasan lahannya semakin menyempit akibat penguasaan
tunggal oleh kelompok pemodal atas nama proses pembangunan. Baik untuk
kepentingan perumahan mewah, pertambangan, perkebunan besar, kehutanan maupun
kepentingan wisata. Kondisi ini pada akhirnya menyebabkan sebagian besar sumber
pangan harus dipenuhi dari wilayah lain, termasuk dengan melakukan impor.
Di sisi pengguna, semakin tingginya konsumsi dari manusia
diakibatkan terjangan kepentingan industri, dimana setiap melangkahkan kaki tak
akan mampu lagi melepaskan diri dari iklan dan advertising yang membujuk untuk
terus melakukan konsumsi secara berlebih. Gaya hidup manusia digiring ke arah
konsumerisme. Semakin banyak pula penggunakan produk yang tidak diperlukan,
yang pada akhirnya meningkatkan jumlah barang yang tak tergunakan (sampah).
Lebih parah lagi, sistem yang dibangun dalam proses
pembangunan juga tak pernah memperhatikan efisiensi dan efektifitas. Misal saja
teknologi nir-kertas hingga saat ini masih harus kalah bersaing dengan
penggunaan sistem kerja yang menggunakan banyak kertas. Mulai dari selembar
kertas disposisi (rujukan) hingga mekanisme perijinan yang menghabiskan berjuta
ton kertas setiap tahunnya, yang akan berimbas pada semakin meningkatnya
penebangan pepohonan di kawasan hutan.
Penggiringan gaya hidup lainnya adalah dengan menghilangkan
transportasi publik massal dan memberikan ruang yang luas kepada publik untuk
memperoleh kendaraan pribadi secara mudah, walau menjadi tak murah. Perusahaan
penyedia alat transportasi berbahan bakar sangat difasilitasi untuk bisa hadir
di negeri ini, sementara alat transportasi publik massal tidak pernah disiapkan
untuk menjadi lebih baik. Selain meningkatkan kebutuhan akan bahan pembuat alat
transportasi, kondisi ini juga mengakibatkan meningkatnya kebutuhan bahan bakar
fosil.
Ketika tak ada lagi air bersih, ikan di sungai, padi di
sawah, hingga tak ada lagi buah-buahan di pepohonan, mungkin baru akan
menyadarkan penghuni bumi saat ini untuk tidak berbuat yang merugikan bagi
alam. Bahkan pelayan publik (pemerintah) mungkin belum juga akan tersadarkan,
hingga tidak ada lagi rakyat yang akan dilayaninya karena kelaparan, keracunan
dan bencana ekologi.
Bila tidak dilakukan upaya perbaikan dalam memanfaatkan aset
alam saat ini, maka bisa jadi penghancuran kehidupan akan terjadi lebih cepat
dari yang terbayangkan. Perlombaan untuk bertahan hidup akan terjadi.
Persengketaan antar bukan lagi masalah kebanggaan semata, namun hanya demi
memperebutkan setetes air bersih untuk diminum, sebutir beras untuk ditanak
ataupun demi selembar tissue untuk menyeka keringat.
Etika kehidupan harus
kembali dikedepankan dalam ruang bijak terhadap alam. Agar kemudian alam tak
lagi memusuhi kehidupan manusia. Agar alam mampu menyediakan kebutuhan seluruh
manusia. Juga bagi alam agar mampu terus beregenerasi dengan lebih baik.
Pemerintah sebagai
pelayan publik harus mampu menterjemahkan etika kehidupan dalam ruang hukum dan
kebijakan yang berpihak pada keadilan ekologi. Tidak lagi menghadirkan hukum
dan kebijakan yang berpihak pada sekelompok kepentingan (rakus) yang tak akan
pernah puas dengan dua buah bukit emas yang telah dimilikinya. Saatnya
melakukan transformasi kehidupan dengan belajar pada alam dan berbagi pada
sesama.
No comments:
Post a Comment